"Sometimes it's good to do what you're supposed to do when you're supposed to do it," - Frances
RottenTomatoes: 93%
IMDb: 7,4/10
Metacritic: 82/100
NikenBicaraFilm: 4,5/5
Rated: R
Rated: R
Genre: Comedy, Drama
Directed by Noah Baumbach ; Produced by Noah Baumbach, Scott Rudin, Lila Yacoub, Rodrigo Teixeira ; Written by Noah Baumbach, Greta Gerwig ; Starring Greta Gerwig, Mickey Sumner ; Cinematography Sam Levy ; Edited by Jennifer Lame ; Production company RT Features Pine , District Pictures, Scott Rudin Productions ; Distributed by IFC Films ; Release dates September 1, 2012 (Telluride Film Festival), May 17, 2013 (United States) ; Running time 86 minutes ; Country United States ; Language English ; Box office $8,840,914
Story / Cerita / Sinopsis :
Frances Ha adalah sebuah potret cerita tentang Frances Halladay (Greta Gerwig), penari pemula berusia 27 tahun di New York, yang hidup satu apartemen bersama sahabatnya Sophie (Mickey Sumner). Masalah kemudian datang ketika Sophie hendak pindah ke apartemen lain, meninggalkan Frances pada pertanyaan penting tentang bagaimana ia harus menjalani hidupnya.
Review / Resensi :
Pertama-tama, harus saya bilang bahwa Frances Ha adalah film indie yang segmented - sebagaimana kebanyakan film indie lainnya. Apalagi ditambah dengan balutan visual hitam putih, dengan plot yang tampaknya tidak bergerak kemana-mana, serta cerita yang digerakkan oleh satu karakter melalui dialog-dialog khas film mumblecore, Frances Ha berpotensi menjadi sebuah film yang membosankan bagi sebagian besar orang. Namun sabar dulu, dalam durasi yang cuma 86 menit, duet Noah Baumbach (The Squid and The Whale, Greenberg) sebagai sutradara dan penulis naskah serta Greta Gerwig (Greenberg, Arthur) sebagai sang bintang utama sekaligus co-writer mampu memberikan pertunjukan yang cukup memikat dalam merekam kehidupan tokoh Frances. I didn't get bored at all. Berangkat dari konflik yang tidak terlalu dramatis, Frances Ha sekilas hanya menawarkan satu konflik kecil dari kehidupan Frances. Satu permasalahan yang tampaknya menjadi salah satu permasalahan klasik bagi para anak muda 20-an tahun di kota besar macam New York, yang di satu sisi menjadi salah satu sindiran bagi hipster muda di kota itu (sebuah studi kasus yang juga bisa diterapkan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya). Bahkan, menonton kehidupan Frances seperti menyaksikan kehidupan saya sendiri - kecuali jelas saya tidak secantik Frances. Frances Ha adalah sebuah film coming of age, dengan tokoh berusia 27 tahun - dalam misi pencarian jati diri dan visi hidup, Anak muda dengan idealisme dan passion tinggi dalam mengejar kehidupan impian di New York - namun di sisi lain masih ingin bersantai dan bersenang-senang. Bagi Benji dan Lev (sahabat Frances yang hipster dan seniman amatir), hal itu tidak masalah karena kehidupan mereka mengejar cita-cita masih bisa disokong oleh orang tua mereka yang kaya raya. Tapi tidak dengan Frances yang tidak terlalu kaya. Ditengah antara harapan idealisnya untuk menjadi penari profesional, keinginan untuk bersantai, namun di lain sisi ia bangkrut - Frances harus dihadapkan pada keadaan dimana ia harus mulai menata hidupnya. Sebagaimana yang ia kemudian katakan: Sometimes it's good to do what you're supposed to do when you're supposed to do it.
Frances Ha juga bercerita mengenai persahabatan, menyoroti pertemanan yang kelewat dekat antara Frances dan Sophie (diperankan oleh Mickey Sumner, yang by the way adalah putri musisi Sting). Persahabatan keduanya terbilang cukup aneh, begitu dekat sehingga lebih mirip lesbian daripada sahabat - namun di hubungan inilah keduanya bisa begitu lepas dalam mengekspresikan pribadi mereka masing-masing. Lantas kemudian ada ujian sederhana yang menimpa persahabatan mereka, bagaimana hubungan mereka kemudian merenggang ketika Sophie memilih untuk pindah apartemen dan bertunangan dengan kekasihnya. Frances kemudian merasa gelisah ketika ia seolah-olah "ditinggalkan". But yes, this is the part of the life. Kehidupan (atau kedewasaan) yang terus berjalan memang memaksa kita untuk berubah, termasuk dalam menjalani hubungan pertemanan. Ada momen yang manis sekaligus menyedihkan ketika Frances mendengarkan kabar terbaru tentang Sophie yang harus didengarnya dari orang lain, juga bagaimana Frances sedikit berbohong mengenai kehidupan amburadulnya ketika menelepon Sophie. This case is really everyone's problem.
Jelas, yang membuat Frances Ha begitu memikat ada pada karakter Frances yang begitu likeable di tengah sifat naif, quirky dan socially-awkwardnya. Karakternya memang agak sedikit mengganggu, bagaimana ia masih bertingkah kekanak-kanakan di usia 27 tahunnya, namun karakternya adalah perwakilan karakter kebanyakan orang. Sedikit banyak bahkan mengingatkan saya pada diri saya sendiri. Pesona Greta Gerwig (yang sudah sangat cantik, dan aktingnya mengingatkan saya pada Robin di How I Met Your Mother) mampu menghidupkan karakter Frances dengan baik. She is cute, pretty, and has a charisma that everyone will love her easily. Tanpa didukung oleh kharisma Greta Gerwig, bisa jadi Frances tidak akan menjadi tokoh yang begitu menarik.
Berdiri di genre comedy, Frances Ha bukanlah film komedi yang akan membuatmu tertawa terbahak - bahak, namun naskahnya masih bisa membuat tersenyum di banyak momen. Lebih-lebih karena kejujuran yang disampaikan lewat dialog dan aktingnya yang realistis dan tidak terlampau berusaha ingin kelihatan cerdas. Dan elemen humor ini sekali lagi berhasil disampaikan melalui karakter dan performa Greta Gerwig sebagai Frances. Noah Baumbach kabarnya ingin menghasilkan nuansa nostalgia melalui visual hitam putihnya, yang terinspirasi dari karya - karya Woody Allen seperti Manhattan, dengan sentuhan era French New Wave - termasuk melalui komposisi musiknya. Visual monokrom ini entah bagaimana bisa sangat sempurna dalam menyampaikan potret kehidupan Frances. Komposisi Modern Love dari David Bowie, serta lagu-lagu era 70-80an seperti Rolling Stones dan Paul McCartney juga menyempurnakan Frances Ha menjadi sebuah film indie yang cool dan well, soo hipster.
Overview:
Frances Ha memotret dengan baik kehidupan sang tokoh utama Frances. Menyajikan sepotong cerita permasalahan klasik yang begitu dekat dengan kebanyakan dari kita, anak muda kota besar yang bahkan di usia 20 tahun masih mencoba mereka - reka dan mencari jati diri. Sebuah konflik mini yang meliputi ambisi hidup hingga persahabatan (film ini tidak berkisah tentang cinta sama sekali). And what make this movie is so great is because I feel related to. Kisahnya cukup jujur dan realistis, dengan dialog-dialog yang mengalir dengan lancar, diselingi elemen humor yang cukup menghibur, serta disempurnakan dengan performa Greta Gerwig yang mampu menghidupkan karakter Frances yang begitu loveable.
Saya malah biasa aja sama filmnya, malah agak membosankan bagi saya.
BalasHapusTapi adegan Modern Love-nya emang bagus banget
I am crying. This movie is totally me.
BalasHapusFilmnya begitu realistis dan tidak seperti film lain yg terlalu dibuat-buat dan mudah ditebak..suka sekali 😍
BalasHapus