Diary of Wimpy Kid : Rodrick Rules (2011)



Directed by David Bowers ; Produced by Nina Jacobson, Brad Simpson, Ethan Smith ; Screenplay by Jeff Filgo, Jeff Judah, Gabe Sachs ; Based on Diary of a Wimpy Kid: Rodrick Rules by Jeff Kinney ; Narrated by Zachary Gordon ; Starring Zachary Gordon, Devon Bostick, Robert Capron, Rachael Harris, Steve Zahn, Connor and Owen Fielding, Peyton R. List, Karan Brar, Grayson Russell, Laine MacNeil, Terence Kelly, Fran Kranz ; Music by Edward Shearmur ; Cinematography Jack N. Green ; Editing by Troy Takaki ; Studio Color Force, Fox 2000 Pictures ; Distributed by 20th Century Fox ; Release date(s) March 25, 2011 ; Running time 100 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $21 million ; Box office $70,803,739

Genre : Drama, Comedy, Kids & Family
Rated : PG
RottenTomatoes: 47 % (5.3/10)
NikenBicaraFilm:

Sinopsis:
Dalam sekuelnya, Greg Heffley kembali lagi bersama buku diarynya menceritakan hari-harinya di kelas tujuh. Seperti yang telah diceritakan di episode sebelumnya, Greg tidak pernah akur dengan kakak laki-lakinya, Rodrick. Pertengkaran demi pertengkaran dengan kakaknya justru membuat ibunya memutuskan untuk meninggalkan rumah bersama ayah dan adik Greg agar Greg dan Rodrick bisa menjalin ikatan persaudaraan yang baik. Hal ini justu dimanfaatkan oleh Rodrick untuk mengadakan pesta besar-besaran dengan teman-temannya dan menyuruh Greg untuk merahasiakan hal ini dari ibu dan ayahnya.





Review:
Setelah Diary of Wimpy Kid dirasa menjadi sebuah film yang cukup sukses, petualangan Greg kembali hadir bersama buku diarynya melalui film sekuelnya ini. Sebenarnya, Diary of Wimpy Kid mendapatkan banyak kritikan karena dianggap tidak selucu dan sekocak novelnya. Tapi buat saya sih, yang gag pernah baca novel aslinya, Diary of Wimpy Kid tetap saja menyimpan kekocakan dan kesederhanaan yang cukup lucu buat saya. Sayangnya, sekuelnya ini menurut saya jauh lebih buruk daripada film sebelumnya.

Setelah dalam film sebelumnya, petualangan Greg lebih difokuskan pada hari-hari pertamanya menjadi ABG yang baru masuk SMP, pada film kali ini cerita bergulir dengan lebih memfokuskan pada keluarga Greg, dan terutama hubungan persaudaraannya yang tidak pernah akur dengan kakak laki-lakinya, Rodrick. Beberapa sahabat Greg memang tetap saja muncul di film kali ini, namun porsi mereka lebih terbatas. Dan kalau Anda sempet senang dengan kemunculan the next it-girl, Chloe Moretz di prekuelnya, maka sayang sekali Anda harus melewatkan cewek itu di film ini karena tampaknya ia tidak ingin membuang waktunya untuk memutuskan melanjutkan perannya di sini.

Saya rasa beberapa poin cerita di sini memang dirasa terlalu berlebihan. Maksud saya, Greg dan teman-temannya menurut saya memang totally loser yang berkelakuan seperti anak kelas 3 SD. Saya rasa anak SMP jaman sekarang sudah cukup dewasa untuk tidak melakukan hal-hal kekanak-kanakan seperti yang diceritakan di film ini. Tidak hanya dari segi cerita, tapi beberapa eksekusi humor yang dilakukan adalah eksekusi humor yang benar-benar gagal mengocok perut karena ramuannya yang sudah basi dan menjamur. Hingga pertengahan film, tidak ada senyum yang muncul dari bibir saya, karena semua formula humor yang ditawarkan adalah komedi sedikit tolol – yang berlebihan. Bagi saya, kesederhanaan komedi yang kerap muncul di episode sebelumnya tidak lagi muncul di sini. Hal ini tentu cukup mengecewakan.

Zachary Gordon, sekali lagi tampil dengan akting yang tidak natural dan overacted. Hal ini juga dilakukan oleh sekumpulan aktor-aktris cilik lainnya yang bermain dengan tidak wajar. Satu-satunya yang memberikan akting yang cukup lumayan mungkin pantas disematkan kepada tokoh Rowley, yang diperankan oleh Robert Capron. Sayang perannya hanya muncul sepintas-pintas saja sekedar pendukung cerita. Tapi aktingnya waktu meniru menyanyikan lagu Ke$ha benar-benar kocak abiz... haha...

Diluar cerita yang meluas, komedi yang tidak lucu dan akting yang pas-pasan, satu sisi lain yang bagus sebenarnya adalah makna sesungguhnya yang ingin disampaikan. Saya sedikit tersentuh dengan makna persaudaraan itu : Sesering apapun kamu bertengkar dengan saudaramu, pasti kamu akan melupakannya, karena itu adalah saudaramu. Adegan Rodrick dan Greg untuk pertama kalinya bersatu untuk mengisengin orang entah kenapa menurut saya cukup menyentuh dan menyenangakn. Menonton ini entah kenapa membuat saya jadi merindukan kakak-kakak laki-laki saya, dan teringat pertengkaran-pertengkaran masa kecil saya dengan mereka – yang sekarang tentu saja gag pernah terjadi karena frekuensi ketemuan yang makin jarang. T_T #lhakokmalahcurhat.

Overview:
Well, pada akhirnya, sejujurnya Diary of Wimpy Kid : Rodrick Rules menjadi sebuah film komedi yang cukup membosankan dan terlalu mudah untuk dilupakan. Setidaknya jika dibandingkan film pertamanya yang menurut saya lebih mengigit dengan komedinya yang tidak terlalu over. Satu-satunya hal yang menyenangkan dari film ini mungkin buat saya pribadi adalah menonton tampang pemeran Rodrick yang cukup ganteng dibuat cuci mata. Haha...

Komentar

  1. Saya malah lebih suka film keduanya ini daripada yg pertama, yg pertama si greg super nyebelin. Kalo yg kedua saya suka hubungan kakak beradiknya.
    Rodrick ganteng yah? hahaha

    BalasHapus
  2. Kalo film soal hubungan saudara gini sih saya paling suka Zathura. Secara formasinya beneran persis kayak saya dengan satu kakak cewek dan dua adek cowok :D

    BalasHapus
  3. @movfreak: iyaaa.. kalo yg pertama emang gregnya malah jadi tokoh utama yang nyebelin, tapi saya sih masih lebih suka unsur komedinya - soalnya gag terlalu over kalo dibandingin yang kedua ini. Apalagi separuh film pertamanya.. saya rasa kok berlebihan ya... dan yeahhh,, emang Rodricknya ganteng.. makanya saya oke-oke aja kalo nih film dibuat lanjutannya lagi... ^^

    @Fradita: hahaaa.. gag ngebayangin punya 2 adek cowok!! dan kamu jadi kirsten stewart-nya ya?? hehe

    BalasHapus
  4. hmmm menurut saya sih, ya emang karena novelnya gitu jadi ya harus diikutin.. kata saya 2-2nya bagus.. lagian kadang kalo liat orang2 ngekritik humor di film komedi t'lalu over, se-pas gimana sih seharusnya supaya bisa ngebuat tetep ketawa? hehe.. namanya juga film.

    BalasHapus
  5. hmm... aku malah gak seneng Chloe..
    aku baca novelnya. dan ketika nonton filmnya jd 'yaaahhhhh'. Pertama kali Chloe keluar, langsung bingung 'Siapa ni cwe??'
    hahaha..karena di novelnya g ada peran kyk gt.

    yang ke-2 bgs bgd menurut q,tp bnyk cerita yg justru di ambil dr novel ketiga.
    oiaa..si greg emang di gambarin sbg anak yg nyebelin dan egois.tp justru disitu letak perbedaan cerita ini.
    overnya dmn menurut mbak niken?jd penasaran.

    sebagai penggemar setia wimpy kid, aq nungguin film yang ke-3 :)

    BalasHapus
  6. thx for the feedback!!

    iya, menurut saya komedinya terlalu dibuat-buat.. contoh adegan Greg lari-lari pake celana dalam aja, atau menjatuhi kue ulang tahun... itu kan formula yang sebenarnya menurut saya tidak terlalu lucu. Konyol, tapi basi. Yaaa.. kayak humor ala Dono Kasino Indro dahh... hehe..

    Nah, menurut saya wimpy kid yang pertama humornya tidak seover itu, malah bikin ketawa... :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Your comment is always important to me. Share di sini!