Memento (2000)

Written and Directed by : Christoper Nolan
Starring : Guy Pearce, Carie-Ann Moss, Joe Pantoliano.
Bintang : 5 (skala 5)
Tahun : 2000
Newmarket Films

Sinopsis :
Kemampuan memori Leonard Shelby (Guy Pearce) mengalami kerusakan akibat cedera yang dialaminya. Memori otaknya tidak mampu lagi digunakan untuk mengingat, sehingga ia terpaksa merangkai kejadian – kejadian yang pernah ia alami dengan menggunakan kamera polaroid, tato di tubuhnya dan catatan kecil yang selalu ia tuliskan tentang segala hal yang ingin ia ingat. Hal terakhir yang diingatnya adalah saat ia memergoki seseorang pria misterius memperkosa dan membunuh istrinya, sebelum pria lain membenturkan kepalanya ke cermin. Berbekal foto, tato dan catatan kecilnya, Lenny mencoba merangkai puzzle dari fakta yang tidak mampu ia ingat untuk menemukan pria misterius yang ia duga menewaskan istrinya.




My Review :
This movie is so recommended for all of you!! Tidak salah kalau Nolan meraih nominasi Oscar pertamanya untuk Best Screenplay (bersama saudaranya, Jonathan Nolan) di film ini, dan memenangkan Best Director di Independent Spirit Award. Bagi saya, film ini jenius! Kalau para kritikus film bilang, “Two Thumbs up!”, saya bilang “Four Thumbs Up!”. Soalnya saking sukanya saya rela nunjukin dua jempol kaki saya untuk melengkapi dua jempol tangan saya.

Well, mungkin memang saya rada terlambat sih, karena saya baru mengenal kejeniusan Nolan di era The Dark Night yang bikin saya menahan nafas sepanjang film itu (selain karena akting sempurna dari si almarhum Heath Ledger). Kemudian, muncul pula Inception – film yang saya sebut sebagai salah satu film terbaik di tahun 2010. Nolan dengan baik mempertanyakan antara realita dan mimpi di film yang begitu manstraaappp itu walau memang boleh dibilang agak mbulet (soalnya waktu nonton itu otak saya kudu dipake buat mikir juga). Selain ketiga film yang membuat nama Nolan melejit itu, ia juga menyutradarai Insomnia (2002), Batman Begins (2005), dan The Prestige (2006).

Melalui Memento, Nolan justru memutarbalikkan pertanyaan yang kerap muncul kalau kita menonton sebuah film. Biasanya, kalau kita nonton film, kita sering bertanya, “Wuahhh... what will happen next?”. Tapi, di film ini pertanyaan yang justru muncul adalah, “What happened before?”. Sekilas film ini memang agak membingungkan, karena Nolan membagi film ini dalam scene – scene independen yang terputus – putus setiap kali ingatan si Leonard pudar akan kejadian yang barusan ia alami. Tambahan pula, Nolan merangkainya dalam adegan flashback alias alur mundur. Jadi, jangan harap Anda bisa meleng sedikitpun kalau menontonnya, karena satu scene Anda lewatkan dijamin Anda akan bingung.



Saya berpendapat, film yang bisa memukau saya adalah film yang membuat saya bertanya – tanya sepanjang film ini. Pertanyaan – pertanyaan sederhana macam : “Apa yang terjadi?”, “Siapa sebenarnya pelakunya?”, “Kok bisa tokoh utamanya begini?”. Dan ketika jawaban pertanyaan itu muncul di akhir film – walaupun kadang jawabannya mengambang, tidak jelas, atau tidak sesuai sama apa yang saya inginkan – saya akan mengakhiri film itu dengan perasaan puas. Maka gag salah kalau saya katakan bahwa Memento adalah salah satu film yang mampu memukau saya, sebab sepanjang film ini saya punya sejuta pertanyaan di otak saya dan gag sabar untuk men-fast forward filmnya sampai akhir. Hehe... Tapi untungnya tidak saya lakukan, karena seluruh scene dibangun dengan apik untuk menjelaskan segala hal – hal ganjil yang ternyata saling berkaitan.

Akhir kata, saya WAJIBKAN Anda untuk menonton film ini. Terutama untuk Anda yang ngaku – ngaku ngefans Christoper Nolan setelah menonton Inception dan The Dark Knight.

Di-WAJIBKAN untuk :
Semua pecinta film.