"from great power, comes great responsiblity"
Directed by Marc Webb ; Produced by Avi Arad, Laura Ziskin, Matt Tolmach ; Screenplay by James Vanderbilt, Alvin Sargent, Steve Kloves ; Story by James Vanderbilt ; Based on The Amazing Spider-Man by Stan Lee, Steve Ditko ; Starring Andrew Garfield, Emma Stone, Rhys Ifans, Denis Leary, Campbell Scott, Irrfan Khan, Martin Sheen, Sally Field ; Music by James Horner ; Cinematography John Schwartzman ; Editing by Alan Edward Bell, Pietro Scalia ; Studio Marvel Entertainment, Laura Ziskin Productions ; Distributed by Columbia Pictures ; Release date(s) July 3, 2012 (US) ; Duration 2 hr 17 minutes
Genre:
Fantasy, Action, Drama
Rated: PG-13
Sinopsis:
The Amazing Spiderman merupakan reboot
dari Spiderman saga milik Sam Raimi. Maka kisah bermula kembali dari Peter
Parker (Andrew Garfield) sebelum menjadi seorang superhero Spiderman. Peter
adalah seorang yatim piatu setelah kematian misterius kedua orangtuanya, dan
kemudian dititipkan kepada paman dan bibinya. Ia cowok nerd di sekolahnya yang
kerap dibully, dan diam-diam menaruh hati pada Gwen Stacy (Emma Stone). Suatu
saat Peter menemukan tas milik ayahnya, dan kemudian mengantarkannya pada rekan
kerja ayahnya, Dr. Curt Connor (Rhys Ifans) yang bekerja di Oscorp. Bisa ditebak,
di lab Oscorp itulah si Peter tergigit laba-laba dan kemudian berubah menjadi,
Spiderman. (*ini sumpah bukan spoiler :p)
Review:
Pada awal Januari 2010, Marvel dan
Columbia Pictures mengumumkan untuk mengcancel proyek Spiderman 4, dan justru
mengumumkan bahwa akan mereboot Spiderman. Keputusan mereboot franchise
Spiderman setelah kesuksesan tiga film sebelumnya, dan bahkan film Spiderman
milik Sam Raimi yang dibintangi Toby Maguire baru dirilis satu dekade
sebelumnya (2002) menjadi sebuah pertanyaan besar bagi siapa saja. Apakah The
Amazing Spiderman bisa mengalahkan pesona Spiderman (2002) yang begitu luar
biasa sukses – baik dari segi penonton maupun kritikus? Hmm.. it’s a hard
question.
Actually, saya sendiri bukan fans
Spiderman. Spiderman menjadi film yang begitu luar biasa waktu itu, tapi saya
sendiri tidak menemukan diri saya begitu excited dengan film ini. Ini begitu
berbeda dengan atmosfer yang saya dapatkan kala menonton Batman milik Nolan (Yeah
I’m Nolan die hard fans!). Banyak orang memuji Spiderman milik Raimi, but I’m
not sure.. Spiderman is just not my type (*apaan sih*). Jadi ketika menonton The Amazing Spiderman,
lebih kurang emosi yang saya dapatkan gag jauh berbeda dari film sebelumnya.
Walaupun ini merupakan reboot, tapi
tenang aja, cerita gag bakal sama persis dengan Spiderman milik Raimi. Ada
banyak plot-plot tambahan, termasuk love-interest Peter Parker bukan Mary Jane
yang sebelumnya diperankan oleh Kirsten Dunst, melainkan Gwen Stacy yang adalah
love-interest Peter sebelum Mary Jane kalau di versi komiknya. Plot lain yang
ditambahkan juga adalah misteri kematian ayah Peter Parker, yang sebelumnya gag
ada di seri film sebelumnya. Karakter Peter juga digambarkan sedikit berbeda
dengan karakter Peter sebelumnya.
Unsur drama dan pendalaman karakter
pribadi Peter tampaknya menjadi satu hal yang paling ingin diangkat melalui The
Amazing Spiderman. Maka kisah banyak berputar-putar mengenai masa lalu Peter.
Bagaimana ia di sekolah, jatuh cintrong dengan Gwen, termasuk hubungannya
dengan paman dan bibinya. Ya, saking dalemnya menggali karakter Peter, saya
malah merasa booring. (Come on! I wanna watch superhero movie!). Bahkan selama
satu jam awal, kisah masih berputar-putar mengenai pencarian jati diri Peter.
And the rest, action part jadi banyak berkurang. Dan akibatnya, porsi The
Lizard yang menjadi karakter villain Spiderman jadi tidak berarti, dan tidak
banyak memberikan dampak yang mendebarkan. He is not a supervillain, tough.
Spiderman, jelas merupakan sebuah
summer blockbuster mainstream bagi remaja. Maka bumbu drama cinta begitu lugas
menghiasi filmnya (baik versi Raimi maupun Webb). Cukup mudah bagi Webb untuk
memasukkan unsur drama cinta-cintaan itu, mengingat sebelumnya dia dengan apik
menyutradarai (500) days of Summer. Garfield dan Stacy pun dengan baik bisa
menyampaikannya itu di film, dan kemungkinan besar mereka bakal jadi the next
hot couple ala Stewart dan Pattinson (eh beneran ga sih mereka pacaran??). Tapi
ya, menurut saya pribadi unsur drama itu justru adalah faktor paling besar yang
membuat saya bosan.
Dan yang paling saya sorot justru
adalah karakter Peter Parker yang diperankan Garfield sangat jauh berbeda
dengan karakter Peter Parker-nya Maguire. Sulit untuk tidak jatuh cinta dengan
karakter Peter-nya Tobey Maguire yang begitu baik, innocent dan berjiwa besar.
Sedangkan Peter milik Garfield lebih nakal, rebel, dan bad-ass (*walau sulit
juga untuk tidak jatuh cinta dengan Garfield yang gantengnya kelewatan.. haha).
Dan saya gag bisa menemukan koneksi yang lebih baik pada Peter Parker sekarang.
Oke, dia nerd dan dibully. Tapi apa iya untuk cowok seganteng dia, fotografer,
main skateboard, dan luar biasa jenius jadi cowok yang tersia-siakan di
sekolahnya? Impossible! Karakter Peter Parker sebelumnya menurut saya jauh
lebih ‘disayang’, dan lebih menggambarkan yang lemah yang akan menang. Walau
saya kurang tahu sih gimana versi Peter Parker pada komiknya yang asli
(*katanya sih Peter Parker yang asli lebih usil dan lucu, bener ga sih?).
Overview:
So, apakah ini lebih baik daripada
Spiderman ala Sam Raimi? Saya memang bukan fans Raimi’s Spiderman, tapi untuk
mengatakan apakah ini versi yang lebih baik, menurut saya sih tidak. Ini adalah
different version of Spiderman franchise, but for me, it isn’t better. Unsur
drama begitu menyita waktu, sedangkan action part seolah menjadi unsur yang
terburu-buru dan kurang berkesan. Tapi apakah film ini menjadi film yang tidak
layak untuk direkomendasikan? No, masih banyak hal lain yang sungguh menghibur
sebenarnya. Tidak lebih baik, tapi juga tidak buruk. Spiderman jelas adalah
teenage drama superhero movie yang cukup entertaining untuk Kamu tonton, dan
setidaknya tidak menyia-nyiakan tiket bioskop yang Kamu beli.
Tonton atau tidak?
Wah, gw suka banget lho sama Emma Stone nya... hehe... lebih cantik daripada Kirsten Dunst klo bagi gw sich... XD
BalasHapussepakat! Garfieldnya juga lebih cakep dari Tobey Maguire.. hehe
Hapussecara basic cerita ane lbh demen yg ini,karakter Peter juga bner2 tergali kaya di komik ^^
BalasHapuscuma ane aga kecewa ama eksekusi action ama sinematografinya kok nganggung kesannya..