(SPOILER ALERTS! Buat yang belom nonton ada baiknya baca review Blade Runner 2049, lalu nonton, trus baru deh kembali ke sini lagi. Dan ngomong-ngomong, artikel ini bakal panjang.... So, be prepare...).
Saya nggak tahu apakah mereka yang belom nonton versi ori-nya bisa langsung paham dengan sekuelnya. Secara garis besar mungkin bisa, tapi saya rasa mereka yang sudah nonton film ori-nya bakal lebih terpuaskan dan nyambung karena Blade Runner 2049 menawarkan extended story and universe dari film ori-nya.
Blade Runner (1982) bercerita tentang dunia distopia tahun 2019, dimana manusia bisa merancang "manusia buatan" hasil genetic-engineering yang disebut Replicant. Replicant digunakan sebagai budak untuk bekerja di koloni dunia luar (off-world colonies). Di film Blade Runner, para replicant ini dirancang dan diproduksi oleh Tyrell Company. Para replicant ini dilarang untuk kembali ke bumi, dan mereka yang kabur ke bumi akan diburu oleh polisi khusus yang disebut blade runner. Deckard (Harrison Ford), adalah seorang blade runner yang diminta memburu empat replicant berbahaya yang kabur ke bumi dengan pimpinannya Roy Batty (Rutger Hauer) - dan tampaknya hendak mencari Tyrell, yang menciptakan mereka. Dalam misi perburuannya, Deckard bertemu dengan Rachael (Sean Young), seorang replicant terbaru ciptaan Tyrell yang bertindak sebagai asisten Tyrell. Si Rachael ini sangat spesial karena ia ditanami "ingatan" khusus yang membuatnya jadi percaya bahwa dirinya adalah manusia beneran dan "ingatan khusus" ini membuatnya mempunyai sisi emosional yang lebih terkontrol dari versi replicant sebelumnya. Bisa ditebak, Deckard terus terlibat asmara deh dengan si Rachael ini.
Blade Runner sendiri punya banyak versi yang cukup berbeda. Kalau baca interview-nya, Blade Runner 2049 lebih didasarkan pada versi The Final Cut-nya Blade Runner yang dirilis tahun 2002. Salah satu pertanyaan ambigu terbesar bagi para penonton dari film Blade Runner adalah si Deckard ini manusia beneran atau replicant juga? Nah, versi The Final Cut-nya ini lebih menguatkan dugaan kalau Deckard adalah seorang replicant. Ridley Scott memasukkan scene Deckard bermimpi unicorn yang tidak ada di versi sebelumnya, dan di akhir diperlihatkan origami unicorn bikinan Gaff yang besar kemungkinan menunjukkan bahwa Gaff mengetahui jika Deckard adalah seorang replicant yang juga dipasang implant ingatan/mimpi. "Happy ending" di original cut-nya (katanya sih si Deckard dan Rachael berhasil kabur) juga dihapus, membuat ending versi The Final Cut jadi lebih ambigu. Versi The Final Cut berakhir dengan Deckard kabur bersama Rachel dari apartemen Deckard.
Blade Runner 2049 berkisah tentang petualangan K (Ryan Gosling), 30 tahun sejak Deckard menghilang. Ada banyak hal yang terjadi selama 30 tahun itu. Salah satunya, perusahaan Tyrell bangkrut dan dibeli oleh Wallace (diperankan Jared Leto). Wallace merancang jenis replicant lain dalam versi yang tidak dimiliki jenis replicant pendahulunya: lebih patuh. Hal ini bisa terlihat dari karakter Luv (Sylvia Hoeks), yang jagoan dan sangat setia pada Wallace (and remember when she said, "I'm the best!" and when Wallace refer her as his best angel?). Selain itu, pada tahun 2020 ada semacam pemberontakan yang dilakukan replicant yang berujung pada peristiwa Black Out, dimana listrik di bumi padam total dan menghapus data-data tentang replicant. Nexus 8, adalah jenis replicant yang harus diburu dan "dipensiunkan" oleh blade runner, dan sisa-sisanya yang hidup berusaha membaur dan bersembunyi di masyarakat (salah satunya adalah tokoh Sapper Morton (Dave Bautista) dan prostitute Mariette (Mackenzie Davis)). Nexus 8 ini jelas lebih canggih dari Nexus 6 yang ada di Blade Runner, mereka tidak punya life-span 4 tahun sebagaimana karakter Roy Batty (Rutger Hauer).
Di lahan pertanian milik Sapper Morton, K kemudian menemukan tengkorak seorang wanita. Sang wanita diduga meninggal saat melahirkan, dan dari tulangnya yang berkode, diketahui kalau wanita tersebut adalah seorang replicant. Hal ini sangat mustahil karena replicant yang ada selama ini "tidak didesain" untuk punya anak. Letnan Joshi (Robin Wright) menganggap fakta ini bisa mengganggu stabilitas dunia ("The World is built in a wall that separates kind. Tell either side there's no wall... You bought a war.") dan mengutus K untuk menyelidiki kasus ini dan membakar seluruh bukti adanya "prodigy child" replicant. Belakangan, diketahui bahwa sang wanita yang mampu mempunya anak itu adalah Rachael, replicant dari film Blade Runner sebelumnya. Di lain sisi, Wallace (Jared Leto) juga hendak mencari sang anak karena ia sendiri ingin bisa memproduksi replicant yang bisa bereproduksi (ingat adegan si Wallace dengan jahatnya menyayat perut replicant jenis baru yang baru aja diciptakan?). Ia pun menyuruh asistennya Luv untuk membuntuti penyelidikan K.
Penyelidikan yang dilakukan K kemudian mengantarkannya pada sebuah kenyataan yang sulit dipercaya: ia berpikir bahwa dirinya adalah sang anak hasil keajaiban. Hal ini didukung fakta ingatannya tentang boneka kayu berukir tanggal 6-10-21 yang disembunyikannya di sebuah panti asuhan, dan ternyata boneka kayu itu beneran ada. Ia pun berusaha mencari Deckard, yang dianggapnya adalah ayahnya. But uh-oh, di sinilah naskahnya bermain dengan baik: sooner kita mengetahui bahwa K bukanlah sang anak. Anak Rachel dan Deckard adalah seorang perempuan, dan rupanya sang anak adalah Dr. Ana Stelline (Carla Juri) yang selama ini bekerja sebagai subcontractor Wallace yang kerjanya menanamkan ingatan kepada para replicant. K kemudian bertemu Freysa (Hiam Abbas), perempuan bermata satu yang menjadi pemimpin pemberontakan para replicant. Ia diminta untuk mencari Deckard yang diculik Luv/Wallace, dan membunuhnya jika perlu, agar rahasia sang anak replicant tidak diketahui oleh Wallace. Di bagian akhirnya, K berhasil menyelamatkan Deckard dan mempertemukannya dengan Ana. K sendiri akhirnya meninggal akibat lukanya, dalam damai dan artistik di atas salju...
Dengan menciptakan dunia distopia yang asing dan dingin, Blade Runner secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa manusia asli justru lebih mirip robot yang tidak punya perasaan. Ketika Zhora terbunuh dalam adegan yang dramatis di film ori Blade Runner, orang-orang di sekitarnya sama sekali tidak peduli. And please, manusia-manusia itu memperbudak replicant untuk kepentingan mereka sendiri! Sebaliknya, para replicant di Blade Runner seperti Roy Batty, Pruiss, Rachael, justru mengembangkan emosinya sendiri. Mereka peduli dengan sesama replicant lainnya. Roy bahkan mampu berkontemplasi dan berpuisi ria dalam Tears in Rain monologue-nya yang sangat ikonik. Deckard juga membuat Rachael jatuh cinta, membuktikan bahwa emosi yang terjadi di antara mereka nyata.
Di Blade Runner 2049, ketidakmanusiawian dan kekosongan jiwa pada manusia itu utamanya digambarkan melalui karakter Wallace yang buta, dingin, dan obsesif, serta kantornya yang modern tapi sepi dan sangat "inhuman". Pertanyaan-pertanyaan soal batasan-batasan manusiawi juga dihadirkan melalui sosok Joi, sang makhluk virtual super loveable yang menjadi kekasih K. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah untuk menjadi manusia kita butuh "tubuh"? Salahkah jika kita mencintai makhluk virtual seperti hologram, tapi secara emosi dan penampakan sangat manusiawi dan terasa nyata? Apa sih "nyata" itu? Bagaimana sesuatu dikatakan punya "jiwa"? Tentu ini merupakan gagasan filosofis menarik mengingat bahwa sebagian manusia jaman sekarang terjebak pada relasi virtual.
Salah satu tema lain yang melingkupi Blade Runner adalah Bible-reference-nya. Sayangnya berhubung saya bukan penganut Kristiani, maka saya kurang paham dan tidak bisa bicara soal ini. Tapi saya ingin membahas nuansa relijiusitas dalam film ini: hubungan Creator (God) dan Creation (Human). Dalam film ini sang Creator adalah manusia, dan Creation-nya adalah para replicant. Orang kerap menyamakan Roy Batty di film Blade Runner sebagai Lucifer, the fallen angel yang melakukan pemberontakan terhadap Tuhan. Saat ia menemui Tyrell, ia sedang mempertanyakan keputusan Tuhan-nya - dan bahkan berujung dengan membunuh Penciptanya sendiri. Saya rasa tema besar ini juga yang ingin Ridley Scott sampaikan lewat karakter robot David (Michael Fassbender) di Prometheus dan Alien: Covenant (well, dimana robot yang diciptakan justru jauh lebih kuat, abadi, dan manipulatif dari penciptanya dengan kemampuan "free-will"-nya). Di Blade Runner 2049, saya merasa sosok Wallace mewakili Tuhan. Wallace mengungkapkan gagasan kontroversial: betapa peradaban selalu dibangun dengan mengorbankan manusia. Jika tidak ada manusia yang mau melakukannya, kenapa kita tidak membuat "manusia buatan"? Ia dingin, jenius, dan terasa tidak manusiawi, hey.. he is God! Bukankah Tuhan seharusnya terlepas dari sifat-sifat manusiawi?
Penyelidikan yang dilakukan K kemudian mengantarkannya pada sebuah kenyataan yang sulit dipercaya: ia berpikir bahwa dirinya adalah sang anak hasil keajaiban. Hal ini didukung fakta ingatannya tentang boneka kayu berukir tanggal 6-10-21 yang disembunyikannya di sebuah panti asuhan, dan ternyata boneka kayu itu beneran ada. Ia pun berusaha mencari Deckard, yang dianggapnya adalah ayahnya. But uh-oh, di sinilah naskahnya bermain dengan baik: sooner kita mengetahui bahwa K bukanlah sang anak. Anak Rachel dan Deckard adalah seorang perempuan, dan rupanya sang anak adalah Dr. Ana Stelline (Carla Juri) yang selama ini bekerja sebagai subcontractor Wallace yang kerjanya menanamkan ingatan kepada para replicant. K kemudian bertemu Freysa (Hiam Abbas), perempuan bermata satu yang menjadi pemimpin pemberontakan para replicant. Ia diminta untuk mencari Deckard yang diculik Luv/Wallace, dan membunuhnya jika perlu, agar rahasia sang anak replicant tidak diketahui oleh Wallace. Di bagian akhirnya, K berhasil menyelamatkan Deckard dan mempertemukannya dengan Ana. K sendiri akhirnya meninggal akibat lukanya, dalam damai dan artistik di atas salju...
SO, K IS A REGULAR REPLICANT?
Yap. K adalah seorang replicant biasa. Ingatan tentang boneka kayu bertanggal 6-10-21 adalah ingatan yang (entah sengaja atau tidak) ditanamkan oleh Ana pada dirinya. Dan ingatan ini merupakan ingatan asli dari Ana. Anak kecil yang tampaknya seperti anak lelaki dari ingatan K, sebenarnya adalah seorang anak perempuan (that's clever!).
Maka kisah hidup Ana kehidupan menjadi masuk akal. Ia tinggal sendirian - dimana menurut ceritanya ia terlalu sakit untuk pergi ke off-world colony - terlindungi di kantornya. Tampaknya para replicant lain berusaha melindunginya, dan Deckard membantu mengajari para replicant untuk mengacaukan data demi menyembunyikan identitas Ana. Adalah hal yang ironi, ketika Wallace tidak mengetahui bahwa "sang anak" selama ini justru bekerja untuknya.
SO, IS DECKARD A REPLICANT TOO?
Ini pertanyaan paling sering ditanyakan yang menghantui benak fans film ori-nya. Sayangnya, jawaban itu tidak didapatkan secara gamblang di film ini. Saya pikir ini sesuai dengan tema filosofi film ini sendiri (tentang siapa itu manusia? dan apakah membedakan seseorang manusia atau bukan adalah perkara penting?). Tapi buat saya pribadi sih, Deckard adalah seorang replicant. Namun entah dia benar replicant atau tidak, hal ini sebenarnya sama sekali bukan sesuatu yang signifikan. Keajaiban itu ada pada diri Ana, bukan Deckard. Tidak penting Deckard replicant atau tidak, yang penting adalah tindakan yang dilakukannya. (Coba baca artikel ini).
KOK RACHAEL BISA HAMIL?
Jawaban ini juga tidak disampaikan secara eksplisit. Saya kira ini adalah hasil kejeniusan Tyrell yang menciptakan Rachael sebelumnya. Wallace juga menduga-duga sendiri bahwa pertemuan antara Deckard dan Rachael di Blade Runner (1982) memang sengaja dilakukan oleh Tyrell itu sendiri - untuk melihat apa yang bisa terjadi di antara mereka. Sayangnya, Tyrell-nya udah keburu mati duluan dibunuh replicant Roy Batty di Blade Runner. Ana, yang merupakan replicant yang "dilahirkan" alih-alih diciptakan, menjadi sebuah simbol harapan bagi para replicant untuk bisa menyadari bahwa diri mereka itu nyata dan juga manusiawi. Apakah ini menunjukkan replicant lain bisa hamil? Entah. Yang jelas, ada kemungkinan bahwa si Ana mewarisi genetik ibunya untuk juga bisa hamil dan melahirkan.
THE PHILOSOPHY
Blade Runner sama sekali bukanlah sebuah film sci-fi yang entertaining, tapi kalau kamu mencari film dengan gagasan filosofis yang dalem dan berat dalam sebuah film populer, maka Blade Runner adalah rujukan yang tepat. Konsep filosofis yang saya tangkep dari Blade Runner (1982) maupun Blade Runner 2049 (2017) berkisar pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: siapakah manusia? apakah yang membuat "sesuatu" dikatakan manusia? bagaimanakah menjadi manusia? Apakah jiwa itu?
Dalam film Blade Runner, mata merupakan simbolisme tentang apa itu manusia. Mata adalah jendela jiwa. Melalui mata kita bisa melihat dan membaca emosi, mengetahui apakah seseorang punya "jiwa" atau tidak. Film orinya Blade Runner (1982) dimulai dengan gambar close-up sebuah mata, demikian juga dengan Blade Runner 2049 yang dimulai dengan hal yang sama. Tes-tes yang dilakukan blade runner untuk mengecek apakah seseorang adalah replicant atau bukan juga dibaca melalui matanya. Freysa, sang pemimpin pemberontak replicant mencabut (atau dicabut) matanya. Ironisnya, Wallace - sang kreator para replicant, justru buta. Ini tampaknya menjadi sebuah metafora bahwa Wallace, seorang manusia, justru terlihat sangat tidak manusiawi.
Dengan menciptakan dunia distopia yang asing dan dingin, Blade Runner secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa manusia asli justru lebih mirip robot yang tidak punya perasaan. Ketika Zhora terbunuh dalam adegan yang dramatis di film ori Blade Runner, orang-orang di sekitarnya sama sekali tidak peduli. And please, manusia-manusia itu memperbudak replicant untuk kepentingan mereka sendiri! Sebaliknya, para replicant di Blade Runner seperti Roy Batty, Pruiss, Rachael, justru mengembangkan emosinya sendiri. Mereka peduli dengan sesama replicant lainnya. Roy bahkan mampu berkontemplasi dan berpuisi ria dalam Tears in Rain monologue-nya yang sangat ikonik. Deckard juga membuat Rachael jatuh cinta, membuktikan bahwa emosi yang terjadi di antara mereka nyata.
Di Blade Runner 2049, ketidakmanusiawian dan kekosongan jiwa pada manusia itu utamanya digambarkan melalui karakter Wallace yang buta, dingin, dan obsesif, serta kantornya yang modern tapi sepi dan sangat "inhuman". Pertanyaan-pertanyaan soal batasan-batasan manusiawi juga dihadirkan melalui sosok Joi, sang makhluk virtual super loveable yang menjadi kekasih K. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah untuk menjadi manusia kita butuh "tubuh"? Salahkah jika kita mencintai makhluk virtual seperti hologram, tapi secara emosi dan penampakan sangat manusiawi dan terasa nyata? Apa sih "nyata" itu? Bagaimana sesuatu dikatakan punya "jiwa"? Tentu ini merupakan gagasan filosofis menarik mengingat bahwa sebagian manusia jaman sekarang terjebak pada relasi virtual.
Salah satu tema lain yang melingkupi Blade Runner adalah Bible-reference-nya. Sayangnya berhubung saya bukan penganut Kristiani, maka saya kurang paham dan tidak bisa bicara soal ini. Tapi saya ingin membahas nuansa relijiusitas dalam film ini: hubungan Creator (God) dan Creation (Human). Dalam film ini sang Creator adalah manusia, dan Creation-nya adalah para replicant. Orang kerap menyamakan Roy Batty di film Blade Runner sebagai Lucifer, the fallen angel yang melakukan pemberontakan terhadap Tuhan. Saat ia menemui Tyrell, ia sedang mempertanyakan keputusan Tuhan-nya - dan bahkan berujung dengan membunuh Penciptanya sendiri. Saya rasa tema besar ini juga yang ingin Ridley Scott sampaikan lewat karakter robot David (Michael Fassbender) di Prometheus dan Alien: Covenant (well, dimana robot yang diciptakan justru jauh lebih kuat, abadi, dan manipulatif dari penciptanya dengan kemampuan "free-will"-nya). Di Blade Runner 2049, saya merasa sosok Wallace mewakili Tuhan. Wallace mengungkapkan gagasan kontroversial: betapa peradaban selalu dibangun dengan mengorbankan manusia. Jika tidak ada manusia yang mau melakukannya, kenapa kita tidak membuat "manusia buatan"? Ia dingin, jenius, dan terasa tidak manusiawi, hey.. he is God! Bukankah Tuhan seharusnya terlepas dari sifat-sifat manusiawi?
K'S JOURNEY
Sepenting apakah karakter K dalam Blade Runner 2049? Sangat penting! Tidak hanya ia merupakan polisi yang diminta menyelidiki misteri yang terjadi, namun perjalanannya juga mewakili perubahan replicant yang sebelumnya hanyalah "manusia buatan yang selalu patuh pada perintah manusia" menjadi seorang replicant dengan ciri-ciri manusiawi yang berkehendak (have free will).
Awalnya ia tidak ubahnya robot yang diprogram: ia bisa membunuh sesama kaumnya karena itu adalah tugas yang memang telah diciptakan untuknya. He is a blade runner, created to hunt and kill another replicant. Sebagai replicant, ia menjalin hubungan dengan makhluk virtual Joi, karena baginya itu adalah hubungan paling nyata yang bisa dan layak ia dapatkan. Namun semuanya berubah ketika ia mengira dirinya adalah "sang anak ajaib". Dengan percaya bahwa dirinya spesial dan berbeda, K merasa menemukan tujuan dan harapan lain dari hidupnya yang "terprogram". Ia tidak lolos "uji" replicant saat kembali ke kantor dan mampu berbohong kepada bos nya kalau ia sudah membunuh sang anak. Ia membuat pilihan di luar yang telah diperintahkan untuknya. Ia menyadari bahwa emosi yang dirasakannya kepada Joi nyata, that he truly loves her. Semakin lama ia merasa bahwa dirinya "real" - salah satu klimaksnya ada pada adegannya berteriak di kantor Ana sesaat setelah mengira bahwa ia adalah sang anak ajaib - hal yang tidak pernah dilakukan K sebelumnya yang sangat tidak emosional.
Blade Runner 2049 ingin menunjukkan apa yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Yang membuat manusia "hidup" dan sebenar-benarnya manusia adalah karena kita punya free-will, kepercayaan, cinta, harapan, dan tujuan hidup. K adalah bukti bahwa replicant semakin lama bisa "more human than human" setelah dirinya mempercayai bahwa ia spesial. Dalam misi terakhirnya, sebagaimana yang diminta Freysa, ia diminta untuk melakukan pengorbanan (dengan mencari Deckard yang diculik K) sebagai sesuatu paling manusiawi yang bisa ia lakukan
....
Yap. Jadi itulah semua yang bisa saya dapat dari nonton Blade Runner 2049. Saya kira tema-tema "berat" seperti ini tidak akan terlalu disukai oleh banyak orang (dan bukankah kita datang ke bioskop untuk terhibur bukannya pusing mikirin hidup dan berfilsafat ria?).
Untuk kamu yang mikirnya sama ruwetnya dengan saya, please leave a comment here. Atau jika masih ada pertanyaan bisa tinggalkan comment ya!
bagus banget mba tulisanya, lengkap! dan interpretasinya juga menarik. karakter K itu kayanya emang terinspirasi dari karakter Josef K di novel Kafka "The Trial". Ironi yg di ending itu juga menarik saat K mati ditengah salju yang asli (dan saya asumsi si K cukup puas), sang "sister" cuma bisa "merasakan" salju (dan serangga) ciptaannya, hidup juga didefinisikan dengan cara kita hidup~
BalasHapusWah, iya.. interpretasi yang menarik di bagian akhirnya..
HapusDuh sayang saya belum pernah baca novel The Trial (atau bahkan novel Kafka yang lain).
Tulisannya Mantap!!
BalasHapustulisannya mantap,saya jadi lebih ngerti,terima kasih atas penjelasannya
BalasHapusnice mba. akhirnya kejawab. nonton yg 2049 emg harus nyimak bgt kayaknya konsepnya paham tapi storylinenya bikin bingung. waktu nonton aja pada banyak yg keluar wk. anw tengsooo sama tulisannya mb. mencerahkan!
BalasHapusfix sih mantep bgt nih tulisannya. explainnya jelas parah. dan naro pesan2 yg gapernah gue pikirin sebelumnya dan baru gua sadari abis ngebaca ini! :') keren parah kaak thankss!
BalasHapusadegan paling nyesek waktu K tahu bahwa dia ternyata bukan anak dekard sama rachel π’π’π’π’
BalasHapusHahaha aku kira k nya nggak matiii
BalasHapusK bisa tahu kalo dr Anna anaknya Deckard darimana ya? Ko dia bisa ngeh ya??#masihbingung
BalasHapusSedih liat K nyaπ ..
Waktu K ditolong oleh Freysa, kan dibilang kalo si anak ajaib-nya "she", bukan "he". Trus K menyimpulkan sendiri, termasuk soal "ingatan" boneka kayu di panti asuhan yang ternyata boneka kayunya beneran ada.. tapi sebenarnya adalah ingatan Anna yang ditanamkan ke dirinya. Jadi, Anna pastilah si anak ajaib itu..
HapusSaya juga ngehnya agak lama kok. Hehe.
Baru kali ini nonton film yg storyline nya bikin gw googling dulu. Dan finally dapet pencerahan juga.
HapusMemahami kalo si Anna adalah anaknya Deckard dan dia menanamkan memory nya ke si K, itu wow banget dan kesimpulan yg luar biasa. Kenapa gw ga habis pikir ya.
Btw, thanks mbak niken buat overview nya. Keren dan mantap.
Abis nnton filmnya ga ngrti bgt. lgsg cari2 artikel sinopsisnya (msh g ngrti jg -___-). Finally ketemu disini, penjelasannya rinci dan sistematis, baru deh saya ngerti :D thx
BalasHapusmakasih banyak atas penjelasannya
BalasHapusMkn, kalau K itu ordinary replicant, kenapa dia yang pegang boneka kudanya? Seharusny kan cuma dibawa anak yg spesial..
BalasHapusKarena K ditanamin sama Anna ingatannya si Anna itu sendiri(sengaja atau tidak kurang tau) jadi anak kecil yang ngumpetin boneka kayunya itu seharusnya perempuan bukan cowo. Bukan dibawa itu pada dulunya emang seperti itu kejadiannya kan si Anna juga imunitasnya rendah otomatis gak bisa keluar juga nyari boneka kayunya..
HapusGood ππ, tapi kenapa Anna diburu LAPD ya
BalasHapusTrims sharingnya...
BalasHapusYg saya masih bingung :
1) kenapa Anna menanamkan ingatan real (miliknya) ke replicant? (Padahal itu ilegal)
2) apakah K (Joe) mendapatkan ingatan itu secara random? Atau Anna bisa memilih replicant mana yg dapat ingatan apa?
Any idea...? Please let me know..
IMO, keduanya ga dijelaskan, dan emang tampaknya tidak berusaha dijelaskan dengan gamblang.
HapusTapi dalam kasus ini, dengan adanya ingatan asli bikin K jadi ngerasa spesial yang akhirnya membuat dirinya melewati batasan dari replicant menjadi seutuhnya manusia. Ia jadi punya tujuan hidup dan kehendak bebas.
Karena gak nonton blade runner ori. Saya agak bingung dengan jalur cerita sebelum ke blog ini. And yupp, saya setuju dengan pendapat penulis. Nah, yg saya agak bingung. Knpa pas K nemuin deckerd di kota penuh radiasi, wallace tetap tau lokasinya. Apakah karena si Joi alatnya punya pendeteksi, atau gimana yaa. Bingung ane
BalasHapusKan K itu robot makannya ke detek sistem pelacak di kantor bosnya K.. habis luv bunuh kan doi buka komputer... ditambah lagi yg diyangkap bukan K tp si deckerd nya... udah jelas bahwa K bukan si bocah ajaib itu
Hapuskeren perspektifnya.....
BalasHapuswww.nusahati.com
Wow, ini serius review nya tulisan sendiri kak? Sumpah mantap banget, sangat membantu wkwk
BalasHapusjdi joe mati, kehilangan pacar, mati2an nyelamatin bapak palsu buat apa? :(
BalasHapusDying for the right cause. It's the most human thing we can do
HapusIni kira2 ada lanjutannya gak ya? Soalnya pas ending si deckard kayak mau ngomong trus lgsg credit -__-
BalasHapusAkhir filmnya UNPREDICTABLE 'K' (Ryan Gosling) ternyata bukan anaknya..
BalasHapusSesuai dengan komentar Aslief D'stone joe mati, kehilangan pacar, mati2an nyelamatin bapak palsu buat apa ? :( ..
For real, saya rasa ini semua dikhususkan buat para penonton supaya frustasi dan kecewa tapi dengan twist yang mengagumkan dan, ,, , .
Kalau boleh jujur, Blade Runner 2049 bagi saya adalah salah satu film yang paling bisa meninggalkan "BEKAS", walaupun itu dari sisi yang paling tidak saya inginkan :\
Mantap KK Niken review nya.. asli bingung gw Ama nih film dari awal sampe akhir,ga biasa2 nya gw nonton film sebingung ini berat parah nih film.. gara2 nih blog gw jadi paham..
BalasHapusDuhh de best banget deh reviewnya! Jdi dapat more feelnya pas abis baca dari sini. Berat filmnya sama kyak iterstellar or apakah namanya. Btw thank you so much! Filmnya jdi lebih wow dan membekas
BalasHapusUlasan yang begitu berbobot dan menjelaskan semua kebingungan para penonton blade runnner.
BalasHapusSungguh kalau sy tau ada blade runner 1982, sy gak akan nonton blade runner 2049..
BalasHapusWell, it was happen,...
Garis besar pertanyaan yg membekas, sdh dijelaskan dgn cantik oleh mba niken.. Trims...
Sy msh merasa fals aja di bagian freysa yg menginginkan K membunuh deckard, Hanya karena takut kedok Ana terbongkar...
Pertama, Ana anak deckard. Mana mungkin deckard ngomong tetangnya kpd wallace. Apalagi jika deckard tidak tau dimana keberadaan ana sesungguhnya...
Kedua, kalau ana dipersiapkan akan jadi leader pemberontakan replicant, kenapa freysa dkk, nyuruh K membunuh ayah ana (deckard). What the point?... Repot banget dan gak urgent... Maksudnya lebih simpel klo mreka langsung declare revolution, menjemput ana dan membebaskan deckard, skaligus war againts wallace company... Krn posisinya deckard uda di tangan wallace.. Mau diapain lagi... Agak janggal kalo advice nya freysa ke K kayak gitu...
Artikel yang bagus mbak niken, penjelasannya baik sekali dan menambah wawasanku
BalasHapusK sdra ana
BalasHapusReaksi ku pas tau kalo si K bukan anaknya Deckard:
BalasHapusGoddamn it!!
Nonton film Blade Runner 2049 dari awal hingga selesai, awalnya merasa ini film alur ceritanya berat. Ternyata setelah baca artikel ini, film ini adalah lanjutan dari serial sebelumnya. Tapi anyway jadi paham setelah baca artikelnya mbak Niken. Terimakasih sudah membantu para penonton yang kebingungan' seperti saya.
BalasHapusKak, aku kira si K dan Anna itu saudara kembar loh, karena di salah satu scene K dan Joi lagi ngecek DNA, di situ ada hasil kalau dua dna yang sama tapi berbeda gender (FEMALE and MALE). Penjelasannya dong kak...
BalasHapusmba Niken, btw aku udah nonton blade runner udah 2 kali. yg pertama saya ngga paham.. trs ada lanjutan blade runner : black lotus mba.. kyanya mba harus nonton deh.. btw itu serial animasi... (itu jg aku nonton blader runner karna 3d, soalnya saya penggiat 3d animasi sih) stlh nonton black lotus kyanya saya harus rewatch blade runner 2049.. nah yg nonton kedua kalinya aku paham dan ditambah pendapat mba Niken.. saya jadi tambah lega.. sepertinya mba harus nonton yg itu deh Blade runner : Black Lotus.. kyanya timeline filmnya sebelum blader runner 2049... owh iya saya sebenernya blm nonton blader runner yg original. makasih mba Niken
BalasHapusSo tq kak,saya sangat berterimakasih,mungkin memang benar seperti kata orang-orang di atas tulisan kakak sangat bagus dan sangat membantu.
BalasHapusjujur aku jd ngerti bgt sama apa yang ada di filmnya dan ga musing mikirin lg karena ada teori2 ini, thankyou so much!!!
BalasHapusbagus banget, lengkap! dan interpretasinya juga menarik. Terimakasih banyak akhirnya banyak pertanyaan yang saya bingungkan pada saat menonton film Blade Runner 2049 akhirnya terjawab ππππ
BalasHapusTerimakasih atas penjelasannya saya merasa senang karena telah mengetahui ternyata ada orang lain yang lebih hebat yang suka mikir hal hal berat contohnya dengan memahami film ini, kalau boleh tahu kenapa Kak Niken memilih untuk menonton film ini dan memahaminya?
BalasHapusMasih jdi film favoritku sampe sekarang
BalasHapusPenjelasannya bagus banget! π
Halo dari masa depan! Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih atas ulasan dan penjelasan filmnya karena setelah 5 menit disuguhkan credit dari 2049, saya berifkir dan bertanya pada diri sendiri, "ini nonton apaan sih, jadi selama ini K itu ngehalu doang?" dan berkat tulisan blog ini, saya akhirnya bisa memahami apa yang terjadi (dan yang terjadi di belakang layar.)
BalasHapus