Thank You For Smoking (2006)

Directed by Jason Reitman ; Produced by David O. Sacks, Edward R. Pressman ; Screenplay by Jason Reitman ; Based on novel by Christopher Buckley ; Starring Aaron Eckhart, Cameron Bright, Katie Holmes, Maria Bello, David Koechner, Rob Lowe, Adam Brody, Sam Elliott, William H. Macy, J.K. Simmons, Robert Duvall ; Music by Rolfe Kent ; Cinematography James Whitaker ; Editing by Dana E. Glauberman ; Studio Room 9 Entertainment, ContentFilm ; Distributed by Fox Searchlight Pictures ; Release date(s) September 9, 2005 (2005-09-09) (TIFF), January 20, 2006 (2006-01-20) (Sundance Film Festival), March 17, 2006 (2006-03-17) (United States limited release) ; Running time 92 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $10 million ; Gross revenue $39,232,211

Rated: R (Restricted)
Genre: Drama, Comedy

Rottentomatoes : 86% (7,3/10)
Metacritic: 71/100
Rolling Stone: 3,5/4
NikenBicaraFilm:

Sinopsis:
Nick Naylor (Aaron Eckhart) mungkin memiliki pekerjaan paling menarik di dunia: bekerja sebagai seorang pelobi dari Akademi Penelitian Tembakau – yang ironisnya dimiliki oleh perusahaan – perusahaan rokok. Nick loves his job. Tapi pekerjaannya yang secara tidak langsung mengkampanyekan rokok begitu kontras dengan banyaknya hambatan dari masyarakat yang saat ini begitu khawatir dengan bahaya merokok.



Review:
Salah satu film favorit saya sampai detik ini adalah Up in The Air (2009) yang dibintangi oleh George Clooney dan mengantarkan sang sutradara, Jason Reitman, dinominasikan untuk kedua kalinya pada katagori Best Director di piala Oscar 2010. Saya suka karya-karya sang sutradara yang baru berusia 33 tahun itu. Really. Komedinya yang cerdas, terkadang satir, dan begitu segar membuat Reitman menjadi salah sutradara favorit saya. Padahal Reitman baru merilis 3 film setelah sebelumnya lebih banyak malang melintang menyutradarai short-movies dan iklan komersial, atau mungkin lebih dikenal sebagai anak Ivan Reitman, sutradara Kindergarten Cop.

Film pertamanya sebelum Juno (2007) dan Up in The Air (2009) adalah Thank You For Smoking yang dirilis tahun 2005 dan diputar pada Sundance Film Festival tahun 2006. Thank You For Smoking dibuat berdasarkan novel karangan Christopher Buckley dengan judul sama tahun 1994. Reitman menyukai gaya komedi Buckley dan kemudian menulis sendiri screenplay filmnya berdasarkan novel tersebut, lalu mengajukan karyanya ke Icon Production milik Mel Gibson yang membeli hak perilisan novel Buckley itu. Gibson menyukainya, tapi karena adanya banyak kendala dalam hal finansial dan gag ada studio yang mau membiayai, pembuatan film ini sendiri sempat terkatung-katung sebelum David O. Shacks (founder PayPal) kemudian mengambil alih kursi produser dan menyerahkan distribusi film ke Fox Searchlight Pictures. Dirilislah kemudian film yang menjadi debut penyutradaraan Jason Reitman ini.

Dibandingkan kedua film Reitman lainnya (Juno dan Up in The Air), menurut saya pribadi sih Thank You For Smoking punya cerita yang lebih berat. Secara, film ini membahas argumentasi-argumentasi hal yang kayaknya paling abadi di dunia : pro/kontra rokok. Dengan tema yang berat, namun film ini sendiri adalah komedi ringan yang gampang diikuti. Dari sisi premis, film ini memang sudah begitu menarik. Nick Naylor memiliki pekerjaan dengan beban yang begitu berat, bagaimana mengkampanyekan rokok dimana publik sudah begitu paham bagaimana bahaya merokok. Bagi saya, dengan naskah Thank You For Smoking yang begitu kuat, dengan dialog-dialog yang begitu cerdas, Thank You For Smoking hadir menjadi sebuah film yang menawan. Komedinya memang begitu satir, walaupun tidak berusaha memihak salah satu sisi antara pro-smoking or anti-smoking. Karakterisasinya juga cukup kuat, walaupun titik sentral utama film ini lebih banyak mengulas sisi kehidupan Nick Naylor yang cukup complicated.

Thank You For Smoking dan Up in The Air rasa-rasanya memiliki beberapa kesamaan. Keduanya sama-sama berasal dari novel yang screenplaynya ditulis sendiri oleh Reitman. Keduanya pun sama-sama menampilkan tokoh utama pria dengan pekerjaan yang unik dan berat, charming dan cerdas, namun sesungguhnya mempunyai permasalahan pribadi. Nick Naylor yang berusaha menjalin ikatan erat dengan anak laki-lakinya, sedangkan Ryan Bingham rupanya merasakan kesepian akibat hidupnya yang nomaden. Sayang, pada Thank You For Smoking hadir dalam durasi yang terlalu singkat, sehingga kurang begitu mengena buat saya jika dibandingkan Up in The Air. Klimaks Thank You For Smoking sebenarnya juga kurang terlalu ‘menggigit’ buat saya.

Aaron Eckhart tampil cukup memikat di sini, bermain cukup baik untuk mengganjarnya dengan nominasi Best Actor di Golden Globe. Thank You For Smoking menjadi makin menyenangkan dengan tampilnya sejumlah aktor-aktris lain yang cukup populer, seperti Robert Duvall, Adam Brody, Rob Lowe, Katie Holmes, J.K. Simmons, William H. Macy dan Maria Bello. Biarpun hanya nampang beberapa menit, namun berkat karakterisasi yang cukup komikal dan komedik, masing-masing tokoh tampil dengan mengesankan. Ini yang membuat saya begitu enjoy menikmati film ini sambil tersenyum dan sesekali tertawa.

The most interesting from this movie is the theme itself. Film ini ngebahas soal masalah merokok, tanpa berusaha menjugde mana yang benar dan mana yang salah. Up to the audience. Saya sendiri merasa simpatik terhadap karakter Nick Naylor, dihujat jutaan manusia berkat perannya sebagai pengkampanye rokok – yang konon jadi penyebab nomor satu kematian di US. Film ini bukan ngebahas bahwa merokok itu berbahaya, atau para anti-rokok adalah orang yang terlalu paranoid. Dan uniknya, biarpun soal merokok, dan kata ‘smoking’ dipake di judul film, tapi tidak ada scene orang merokok di film. Satu-satunya scene yang menampilkan orang merokok hanya sebuah film lama yang menampilkan John Wayne merokok di Sands of Iwa Jima.

Dialog-dialognya juga adalah nyawa film ini. Saya tertarik dengan bagaimana Nick Naylor berargumen. Tak perlu membuktikan pihak kita benar, cukup buktikan bahwa pihak lain salah. Maka khalayak akan kebentuk pencitraan sendiri tentang siapa yang benar. Damnnn.. Betull betulll betulll! Saya juga cukup tersenyum lebar dengan komentar cerdas Nick di suatu pertemuan yang diselenggarakan sang senator dari Vermont (William H. Macy) mengenai perlu atau tidaknya memasang gambar tengkorak di bungkus rokok – yang dimaksudkan supaya orang pada keder untuk beli rokok (hal ini diterapkan lho di tiap bungkus rokok di negara tetangga kita, Malaysia). Gimana tanggapan Nick? He said, gambar itu gag perlu, karena semua orang juga sudah tahu gimana bahaya rokok. Itu bukan edukasi yang efektif, yang penting adalah gimana orangtua berusaha memberikan pembelajaran mengenai bahaya merokok kepada anak-anaknya, bukan dengan cara memberikan gambar tengkorak di bungkus rokok! Hahahaha... kena’ banget kan. Semua orang uda tau merokok berbahaya, tetapi kenapa jumlah perokok gag pernah berkurang? So, ini bukan film anti-rokok, karena gag perlu dikasih tahu lagi semua orang juga uda tau kalo merokok itu berbahaya! Cerdassss... ^^

Sayang, Thank You For Smoking gag dilengkapi soundtrack yang menyenangkan jika dibandingkan 2 film Reitman yang lain.

Overview:
Thank You For Smoking, mungkin memiliki cerita yang lebih berat dibandingkan film Reitman lainnya seperti Juno dan Up in The Air. Namun kisahnya sendiri begitu mudah untuk diikuti. Komedi cerdas, dan naskah brilian.

Memorable Scene:
Ketika Nick Naylor yang habis terpuruk akibat kisahnya dipublikasikan oleh jurnalis obsesif Heather Holloway (Katie Holmes) – menjadikannya bulan-bulanan media dengan tampil di halaman depan Washington Probe – membalas dendam dan berniat membersihkan nama baiknya. Dimulai dengan mengaku affairnya dengan Heather ke publik. Hahaha. Snap!

Komentar

  1. waaa saya jg suka sama film ini :) menurut saya ini karya Reitman yg terbaik hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Your comment is always important to me. Share di sini!