Don Jon (2013)




"There's only a few things I really care about in life. 
My body. My pad. My ride. My family. My church. My boys. My girls. My porn," 
- Jon Mortello, Jr. 

Rotten Tomatoes: 81%
Imdb: 6.9/10
Metascore: 66/100
NikenBicaraFilm: 3.5/5

Rated: R ( Restricted)
Genre: Comedy, Drama

Directed by Joseph Gordon-Levitt ; Produced by Ram Bergman, Nicolas Chartier, Jeff Franks, Bruce Wayne Gillies, Nikos Karamigios, Ryan Kavanaugh, Tucker Tooley ; Screenplay by Joseph Gordon-Levitt ; Starring Joseph Gordon-Levitt, Scarlett Johansson, Julianne Moore, Rob Brown, Glenne Headly, Brie Larson, Tony Danza ; Music by Nathan Johnson ; Cinematography Thomas Kloss ; Editing by Lauren Zuckerman ; Studio Voltage Pictures, HitRecord Films, Ram Bergman Productions ; Distributed by Relativity Media ; Release dates January 18, 2013 (Sundance), September 27, 2013 (United States), November 15, 2013 (United Kingdom) ; Running time 90 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $6 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Jon Mortello, Jr (Joseph Gordon-Levitt) adalah tipikal pria tampan ala Don Juan yang kecanduan terhadap pornografi. Kecanduannya terhadap pornografi membuatnya lebih menikmati pornografi daripada hubungan seks dengan wanita-wanita seksi yang dikencaninya – sampai kemudian ia bertemu Barbara Sugarman (Scarlett Johansson) dan menemukan dirinya jatuh cinta kepada wanita itu. Sialnya, Barbara tipe conventional-girl yang mendambakan hubungan romantis jangka panjang – dan ini menyulitkan Jon yang rupanya tidak bisa melepaskan dirinya dari kecanduannya.

Review / Resensi :
When I ask you to mention who the next rising actor right now, you probably mention Joseph Gordon Levitt (JGL). Yap, you’re totally right. Tapi tampaknya menjadi aktor saja tidak cukup bagi JGL, hingga akhirnya melalui film berjudul Don Jon ini, JGL juga memulai pekerjaan barunya menjadi penulis naskah dan sutradara – selain tentu saja dia tetap sebagai aktor utama.  Sesuai dengan judul filmnya sendiri, (Don Jon – yang sebenarnya plesetan dari Don Juan), JGL sukses memerankan karakter yang jauh berbeda dengan film drama-romantis yang pernah dilakoninya. Yeah, good bye the sweetest-guy JGL that maybe you’ve watched from (500) days of Summer (2009) and 50/50 (2011). Let me introduce you to Jon, pria yang begitu mempedulikan penampilan, dengan badan kekar dan rajin nge-gym, dengan rambut rapi bergel, baju ketat berkerah V dan kalung emas – he really looks like Channing Tatum. Maybe JGL did took the inspiration from him, dan kabarnya memang JGL sempat menginginkan Channing Tatum sebagai leading role-nya. Channing Tatum sendiri bersama Anna Hathaway dan Cuba Gooding Jr sempat muncul sebagai cameo.

Don Jon is a movie about porn, but relax, it’s not a porn movie - altough this movie does show a bunch of a sex-clip. Banyak yang bilang Don Jon merupakan versi fun dari Shame (2011) yang depresif, namun secara konten seksual Don Jon tidak seekstrim dan seeksplisit Shame. Namun tetap saja ini bukan film yang sehat untuk kamu yang berusia 17 tahun ke bawah dan masih mencuri waktu untuk menonton film porno saat orangtuamu tidak ada di rumah. Dengan naskah yang ditulisnya sendiri, JGL meramu sebuah comedy-drama yang begitu natural dan ceritanya mungkin dialami oleh banyak pria di dunia. Watch a porn is a normal, but watch it everyday, and prefer a porn than a real-thing .. maybe that is too much. And it seems Jon didn’t want to admit it that he is a porn-junkie. Walaupun banyak bicara tentang porno, kamu jangan merasa malas duluan (atau sebaliknya: kegirangan dan berpikir mesum). Bagi para perempuan, menonton ini mungkin sedikit menyebalkan, but face it, maybe you should know what the guy really think.  In spite of that, Don Jon is still a good movie. Plot berjalan begitu lancar (walaupun di tengah – tengah film intensitas justru terasa sedikit membosankan), serta penceritaan dibawakan dengan sangat menarik dan menghibur. Ada banyak repetisi mengenai keseharian Jon yang mungkin membuat beberapa orang bosan, namun saya sendiri tidak merasa bosan, dan itu merupakan cara JGL dalam mendirect bagaimana keseharian seorang Jon serta perbedaan-perbedaan yang muncul dari saat ia single, jatuh cinta dan single lagi. Selain itu. mungkin kamu akan merasa setuju di banyak sisi tentang apa yang Jon katakan - tentang porn, dan tentang (oh yeah) cinta. Selain cukup segar dalam membawakan lelucon-leluconnya, Don Jon juga drama-movie yang berbicara tentang love and a relationship, dimana kedua hal itu disampaikan dengan sangat baik melalui cerita yang pada akhirnya cukup menyentuh.

Acted like a playboy, JGL looks pretty convincing. Kita bisa melihat dari bagaimana Jon berpakaian, berjalan, berbicara dan lagaknya yang jumawa. Walaupun sebenarnya dengan badan berotot, baju berkerah V dan kalung emas membuat JGL lebih terlihat seperti gay daripada straight-man (yeah, I do love JGL so much but I like him as a bald-guy in 50/50 more than some kind of muscle-guy) . Menariknya, karakter Jon dibangun sedemikian baik dengan tidak hanya menampilkan selayaknya karakter womanizer yang bisa meniduri siapa saja, namun di lain sisi tetap cukup manis dan baik hati. Secara kontradiktif, Jon juga digambarkan memiliki karakter yang vulnerable dan patuh terhadap apa yang orang lain – orang tuanya, teman-temannya dan pacarnya – katakan.

Yang membuat makin menarik adalah karakter Scarlett Johansson dengan sex-appeal yang begitu besar dan mendambakan hal paling mustahil di dunia : kisah indah selayaknya film-film romantis. Karakternya sebagai si antagonis tampak natural – dan delightful. Ia cukup manis di satu sisi, but she also so bossy, selfish and really annoying. Karakternya sebagai Barbara yang manja, dengan suara-suara basahnya yang menggoda dan ketika ia mengucapkan “Baby...” pada Jon membuatmu ingin menimpuknya dengan sepatu – so annoying, tapi tampak natural. Dan itu dibawakan dengan baik oleh Johansson - yang tampaknya ia tidak usah berusaha terlalu keras untuk tampak seksi. Anyway, if you think since this movie talks about porn and you hope you will see Johansson took her clothes off, please throw far away that thought. Julianne Moore (seperti biasa) bermain dengan baik, walaupun porsi kehadirannya terasa agak minimal dan tidak cukup menarik perhatian.

Mungkin karakter keluarga Jon – seorang ibu yang konvensional, ayah yang maniak football dan gemar memaki, serta saudara perempuan yang hanya mempedulikan ponselnya – sedikit terlalu dibuat-buat. But you need an over-dramatic character to brings up a comedy – selain itu untungnya porsi keluarga Jon hadir hanya sekedar penggambaran yang melengkapi kehidupan sosok Jon – hadir dalam porsi yang cukup tepat sehingga tidak terasa terlalu berlebihan. Penampilan Tony Danza, Glenne Headly dan Brie Larson sebagai keluarga Jon menjadi scene-stealer yang cukup fun.

Overview:
Overall, Don Jon memang bukan sebuah film yang sangat hebat. Namun film ini ringan, fun dan menarik, dan merupakan petunjuk bagi potensi yang dimiliki Joseph Gordon Levitt sebagai seorang penulis naskah dan sutradara. Yap, altough this movie talks a lot about porn, tapi bukan berarti Don Jon dipenuhi oleh komedi-komedi mesum selayaknya franchise American Pie, sebaliknya Don Jon berakhir dengan kisah drama yang cukup menarik dan menyentuh – and we can see how Jon grown-up and learn about love and relationship.

Komentar