Darah Garuda / Merah Putih II (2010)



Written and Directed by : Yadi Sugandi, Conor Alyn
Starring : Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Atiqoh H, Darius Sinathriya, Alex Komang, Rifnu Wikana, Rahayu Saraswati, Rudi Wowor, Aryo Bayu
Bintang : 4,5 (skala 5)
Tahun : 2010
Margate House Film


Sinopsis :
Sebagai kelanjutan film pertamanya dari trilogi Merah Putih, film kedua ini menceritakan lanjutan perjalanan keempat kadet yang memiliki karakter, agama dan suku yang berbeda, yaitu terdiri dari Amir (Lukman Sardi) pimpinan mereka yang sebelumnya berprofesi menjadi guru dan berasal dari Jawa, Marius (Darius Sinathriya) pemuda kaya, belagu dan penakut asal Jakarta, Dayan (Rifnu Wikana) pemuda asal Bali dan beragama Hindu, serta Tomas (Dony Alamsyah) pemuda nasrani asal Maluku. Awal film menceritakan tentang bagaimana mereka berusaha menyelamatkan Senja (Rahayu Saraswati) yang dipekerjakan di sebuah kebun kopi oleh Belanda. Perjalanan mereka kemudian berlanjut dengan menjadi bagian dari tentara pimpinan Jenderal Sudirman dan mereka diminta menjalankan satu misi khusus untuk menghancurkan lapangan udara milik Belanda. Perjalanan ini dibantu oleh Sersan Yanto (Aryo Bayu), dan mengantarkan mereka bertemu dengan separatis Islam yang dipimpin oleh seorang kyai (Alex Komang), dan seorang pelacur bernama Lastri (Atiqah Hasiholan).



My Review :
Saya cukup gembira akan hadirnya film ini di dunia perfilman nasional. Nggak banyak biasanya film Indonesia yang membuat saya tertarik untuk menyaksikannya langsung di bioskop. Saya jenuh, dan saya rasa Anda malah lebih muak akan film – film komersil Indonesia yang sarat komedi, horor, dan vulgar. Memasang bintang – bintang seperti Julia Perez dan Dewi Persik yang tidak butuh berakting dan tinggal berperan sebagai dirinya sendiri dalam balutan baju seksi selalu membuat saya geleng – geleng lihat betapa konyolnya film Indonesia.

Terlepas dari spesial efek terdashyat yang pernah dimiliki film tanah air (karena konon katanya trilogi film ini mendatangkan ahli spesial efek dari film Saving Private Ryan) saya pikir film Darah Garuda memiliki skenario yang baik. Saya sendiri sejujurnya lebih menyukai film kedua ini dibandingkan film pertamanya, karena di Darah Garuda Anda lebih disuguhkan aksi – aksi heroik khas Hollywood jika dibandingkan film pertamanya. Kalau di Merah Putih, Anda lebih diajak mendalami karakter dan masa lalu dari para tokoh – tokohnya, sedangkan di Darah Garuda lebih menekankan pada perjalanan mereka itu sendiri. Aksi heroik itu terutama dari karakter Tomas dan Dayan, sosok yang benar – benar menjadi pahlawan yang siap berkorban apapun demi tanah airnya. Ada beberapa scene yang menurut saya memang agak annoying sih, bagaimana Tomas bisa berlari tanpa terkena peluru dari tentara Belanda yang menembakkan senapan dari jarak relatif dekat. Hal ini bikin saya mikir, “Tentara Belanda gag diajarin nembak apa? Masa nembak gitu aja gag becus!”. =D




Secara keseluruhan, film ini begitu luar biasa sebagai awal kebangkitan film Indonesia, terutama di film bergenre seperti ini. Sebenarnya tak perlu memasang aktor – aktor papan atas di film ini, karena film ini sendiri dilihat dari skenario, efek dan penyutradaraan sudah sangat mantap. Jadi, melihat hadirnya Atiqah Hasiholan, Lukman Sardi dan Alex Komang jadi bonus tersendiri ketika menyaksikan filmnya.

Direkomendasikan untuk :
Semua orang Indonesia.

Komentar